
Pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, Makkah diserang oleh pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah dari Kekaisaran Abessinia. Serangan tersebut digagalkan oleh serangan batu kerikil yang dihujankan oleh pasukan burung ababil atas izin Allah.
Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad SAW ikut pamannya berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan rombongan mereka bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang bernama Buhaira. Buhaira yang melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad kecil, menyarankan kepada Abu Thalib agar segera membawa keponakannya kembali ke Makkah.
Dikisahkan dalam riwayat biografi Nabi Muhammad SAW bahwa Nabi menggigil karena kedatangan Jibril dan menganggap dirinya gila. Sampai Khadijah membawanya menemui seorang pendeta yang menerangkan akan tugas barunya sebagai nabi dan rosul terakhir.
Diriwayatkan pula untuk lebih menenangkan hati suaminya, Khadijah mengajak Muhammad mendatangi saudara sepupunya yang juga seorang Nasrani yaitu Waraqah bin Naufal seorang pendeta yang buta. Waraqah banyak mengetahui nubuat tentang nabi terakhir dari kitab-kitab suci Kristen dan Yahudi. Mendengar cerita yang dialami Muhammad, Waraqah pun berkata, bahwa ia telah dipilih oleh Tuhan menjadi seorang nabi. Kemudian Waraqah menyebutkan bahwa An-Nâmûs al-Akbar (Malaikat Jibril) telah datang kepadanya, kaumnya akan mengatakan bahwa ia seorang penipu, mereka akan memusuhi dan melawannya.
Muhammad menerima ayat-ayat Quran secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi, sehingga hampir setiap ayat Quran turun disertai oleh Asbabun Nuzul (sebab/kejadian yang mendasari penurunan ayat). Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama Al-ushaf yang juga dinamakan Al-Qur’an (bacaan).
Sebagian ayat Quran mempunyai tafsir atau pengertian yang izhar (jelas), terutama ayat-ayat mengenai hukum Islam, hukum perdagangan, hukum pernikahan dan landasan peraturan yang ditetapkan oleh Islam dalam aspek lain. Sedangkan sebagian ayat lain yang diturunkan pada Muhammad bersifat samar pengertiannya, dalam artian perlu ada interpretasi dan pengkajian lebih mendalam untuk memastikan makna yang terkandung di dalamnya, dalam hal ini kebanyakan Muhammad memberi contoh langsung penerapan ayat-ayat tersebut dalam interaksi sosial dan religiusnya sehari-hari, sehingga para pengikutnya mengikutinya sebagai contoh dan standar dalam berperilaku dan bertata krama dalam kehidupan bermasyarakat.
- Pengakuan sebagai nabi.
- Kelayakan menjadi nabi.
- Mukjizat.
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj
Dengan perjuangan dakwah nabi hingga akhir usianya, beliau selalu mengajak umat manusia untuk memeluk agama Islam ke jalan yang benar, dan banyak yang mendapatkan Hidayah Allah dengan dakwah beliau.
- Nama Asli: Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
- Tanggal Lahir : Subuh Isnin, 12 Rabiulawal / 20 April 571M (dikenali sebagai tahun gajah; sempena peristiwa tentera bergajah Abrahah yang menyerang kota Mekah)
- Tempat lahir Muhammad: Di rumah Abu Talib, Makkah Al-Mukarramah
- Nama Ayah Muhammad: ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
- Nama ibu Muhammad: Aminah binti Wahab bin ‘Abdul Manaf
- Pengasuh pertama Muhammad: Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapak Rasulullah)
- Ibu susu pertama Muhammad: Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab)
- Ibu susu kedua Muhammad: Halimah binti Abu Zuaib As-Sa’diah (lebih dikenali Halimah As-Sa’diah. Suaminya bernama Abu Kabsyah)
Saat Muhammad umur 5 Tahun
- Peristiwa pembelahan dada Rasulullah saw yang dilakukan oleh dua malaikat untuk mengeluarkan bagian syaitan yang wujud di dalamnya.
- Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia di Al-Abwa’ (sebuah kampung yang terletak di antara Mekah dan Madinah)
- Baginda dirawat oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapak Muhammad saw) dan dibiayai oleh kakeknya ‘Abdul Muttalib.
- Kakeknya Muhammad ‘Abdul Muttalib meninggal dunia.
- Baginda dirawat oleh pamannya, Abu Talib.
- Bersama bapak saudaranya, Abu Talib bermusafir ke Syam atas urusan perniagaan.
- Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendeta Nasrani bernama Bahira (Buhaira) telah bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa itu.
- Terlibat dalam peperangan Fijar. Ibnu Hisyam di dalam kitab ‘Sirah’ , jilid 1, halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad saw ialah 14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan berperanan mengumpulkan anak-anak panah saja.
- Menyaksikan ‘ perjanjian Al-Fudhul’; perjanjian damai untuk memberi pertolongan kepada orang yang dizalimi di Mekah.
- Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah.
- Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah..
- Baginda Muhammad bersama-sama Abu Talib dan beberapa orang bapak saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapak saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.
- Maskahwin baginda Muhammad kepada Khadijah adalah sebesar 500 dirham.
- Banjir besar melanda Mekah dan meruntuhkan dinding Ka’abah.
- Pembangunan ulang Ka’abah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk Mekah.
- Muhammad SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan ‘Hajarul-Aswad’ ke tempat asal dan sekaligus meredakan pertikaian berhubung perletakan batu tersebut.
- Muhammad menerima wahyu di gua Hira’ sebagai perlantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman.
- Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Sahabat Abu Bakar Al-Siddiq.
- Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal/ 24 September 622M.
- Muhammad SAW wafat di Madinah Al-Munawwarah pada hari Senin 12 Rabiulawal tahun 11H/ 8 Juni 632M.
- Khadijah Binti Khuwailid
- Saudah Binti Zam’a
- Aisyah Binti Abu Bakar (anak Saidina Abu Bakar)
- Hafsah binti ‘Umar (anak Saidina ‘Umar bin Al-Khattab)
- Ummi Habibah Binti Abu Sufyan
- Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah)
- Zainab Binti Jahsy
- Maimunah Binti Harith
- Safiyah Binti Huyai bin Akhtab
- Zainab Binti Khuzaimah (digelar ‘Ummu Al-Masakin’; Ibu Orang Miskin)
- Qasim
- Abdullah
- Ibrahim
- Zainab
- Ruqaiyah
- Ummi Kalthum
- Fatimah Al-Zahra’