Biografi Puan Maharani, Perempuan Pertama Jadi Ketua DPR-RI
Puan Maharani Nakshatra
Kusyala adalah politisi Indonesia dari Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P). Kini
Puan dipercaya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
(DPR-RI) periode 2019-2024, yang menempatnya sebagai perempuan pertama yang
terpilih memimpin badan legislatif itu setelah 74 tahun.
Putri Ketua Umum PDI
Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ini dicalonkan oleh partainya, yang
merupakan pemenang pemilu legislatif 2019 dan juga mayoritas pemegang kursi di
DPR.
Cucu Presiden Pertama
Indonesia, Bung Karno ini, sebelum menggantikan posisi Bambang Soesatyo sebagai
Ketua DPR-RI, puan sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja
(2014–2019).
Perempuan kelahiran Jakarta,
6 September 1973 ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan
di DPR RI untuk tahun 2012 - 2014. Di DPR, Puan Maharani berada di Komisi VI
yang mengawasi BUMN, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta
anggota badan kelengkapan dewan BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen), dan
juga sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR menggantikan Tjahjo Kumolo yang
telah menjabat selama sembilan tahun.
Anak dari Presiden ke-5
RI, Megawati Soekarnoputri dari pernikahannya dengan Taufiq Kiemas ini sudah
mengenal dunia politik sejak usia sangat muda. Ia merupakan Sarjana Ilmu
Komunikasi lulusan Universitas Indonesia dan ia meneruskan tradisi politik
dalam keluarga Soekarno.
Sampai masa sekolah
dasar (SD), Puan Maharani menjalani kehidupan secara normal walaupun
sebagai
cucu dari sang Proklamator Bung Karno. Persinggungan pertama Puan Maharani
dengan politik adalah saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP)
ketika ibunya Megawati mulai aktif kembali dalam kancah perpolitikan Indonesia.
Di kala itu Megawati mulai sering berkeliling Indonesia dan Puan Maharani kecil
mulai menyaksikan bagaimana seorang politisi bekerja.
Beranjak ke masa
sekolah menengah atas (SMA), Puan Maharani mulai mendampingi dan menyaksikan
langsung ibunya dalam kegiatan politik. Bahkan Puan Maharani pernah menyaksikan
ketika ibunya, Megawati, dikonfrontir langsung oleh utusan penguasa yang
melarang ia masuk dalam struktur PDI. Di situ Puan Maharani belajar bagaimana
secara tenang menghadapi tekanan politik dan tetap berpegang teguh pada
perjuangan.
Masa kuliah Puan
Maharani di Universitas Indonesia FISIP Jurusan Komunikasi Massa berlangsung
normal seperti mahasiswi lainnya. Puan Maharani juga berkesempatan magang di
majalah Forum Keadilan dan merasakan tantangan dunia jurnalistik seperti
mencari nara sumber dan kesibukan di kantor menjelang naik cetak.
Setelah itu Puan
Maharani terus mendampingi, menyaksikan dan belajar dari ibunya, Megawati, saat
ia melalui berbagai peristiwa politik yang melahirkan PDI Perjuangan. Begitu
juga saat para aktivis dan pejuang reformasi berkumpul di rumah Kebagusan, Puan
Maharani ada di situ mendengar berbagai pembicaraan mereka termasuk membantu di
dapur umum.
Waktu terus bergulir
dan Puan Maharani selain turut menjalankan usaha keluarga juga terus
mendampingi ibunya, Megawati, dalam berbagai acara politik, termasuk saat
lahirnya PDI Perjuangan. Beberapa kali Puan Maharani diajak untuk mulai
benar-benar terjun ke dunia politik tapi dia merasa belum waktunya karena kedua
anaknya masih perlu didampingi orangtuanya.
Di internal PDI Perjuangan,
Puan Maharani dipercaya menjadi Ketua Bidang Politik & Hubungan Antar
Lembaga yang memiliki peran strategis.
Terjun
ke Politik
Pada tahun 2006 Puan
Maharani akhirnya mulai secara aktif terlibat dalam organisasi politik. Pertama
menjadi anggota DPP KNPI Bidang Luar Negeri. Puan Maharani akhirnya mencalonkan
diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2009 dari Dapil Jawa Tengah V
(Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali). Puan Maharani akhirnya terpilih
dengan suara terbanyak kedua di tingkat nasional yaitu 242.504 suara dan kini
kiprahnya ditunggu publik dalam memimpin DPR-RI, apakah ia bisa menjadikan
DPR-RI sebagai rumah rakyat yang sesungguhnya..?
Semoga biografi Puan
Maharani ini bermanfaat.
Tidak ada komentar: